Di balik kecanggihannya, AI juga menyimpan potensi bahaya yang tersembunyi. Salah satu contohnya adalah kisah nyata yang terjadi pada tahun 2019, saat para peneliti keamanan dari Universitas Michigan berhasil menemukan celah keamanan dalam sistem pengenalan gambar Google Cloud Vision API. Mau tau caranya?
Mereka berhasil mengelabui sistem Autopilot mobil Tesla dengan menggunakan stiker khusus yang ditempelkan di jalan. Stiker ini, dirancang dengan pola tertentu, membingungkan sistem pengenalan marka jalan pada mobil Tesla. Lalu apa yang terjadi?
Bayangkan segerombolan drone yang beterbangan, bukan dikendalikan manusia, melainkan bekerjasama dalam formasi rumit untuk menyerang target. Siapa yang menjadi targetnya?
Selain berpotensi memicu eskalasi konflik, senjata otonom juga memunculkan dilema etis yang rumit. Jika terjadi kesalahan atau pelanggaran, siapa yang dapat dimintai pertanggungjawaban? pembuat senjata, pihak yang menggunakannya, atau mesin itu sendiri? menurutmu?
Kecerdasan Buatan (AI) telah merevolusi berbagai aspek kehidupan manusia, dari perawatan kesehatan hingga transportasi. Namun, di balik potensinya yang luar biasa, terdapat bahaya tersembunyi: penyalahgunaan dan senjataisasi AI.
Gemini bukan sekadar chatbot biasa. Dibekali teknologi AI terkini, Gemini mampu memahami bahasa alami, belajar dari interaksi dengan penggunanya, dan bahkan menghasilkan konten kreatif seperti puisi, cerita, atau skrip.
